IMG-LOGO

Rantai pasokan Layanan logistik berpotensi tumbuh 8%


Jakarta - Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memprediksi bisnis jasa rantai pasok nasional tumbuh 8% sepanjang tahun ini, ditopang digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah. Ketua Dewan Pakar ALI Nofrisel mengatakan, sektor logistik yang mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) harus menangkap peluang tersebut. Selain itu, prakiraan positif sektor logistik mengacu pada prakiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 yang diperkirakan mencapai kisaran 4,7%-5,3%.





"Asosiasi Logistik Indonesia memproyeksikan bisnis logistik pada 2023 tumbuh sekitar 5%-8%," ujarnya, Kamis (2/2). Dia menjelaskan, pertumbuhan jasa logistik akan bertumpu pada pertumbuhan ekonomi makro dan sektoral.

Ia berharap industri logistik dapat berinovasi dan memanfaatkan peluang yang belum dimanfaatkan secara maksimal, seperti potensi ekonomi daerah dan peluang dalam rantai nilai tambah global. Nofrisel juga mengatakan, pemerintah harus menyelesaikan berbagai persoalan regulasi, terutama lemahnya penegakan hukum. Menurutnya, ketidakpastian hukum di bidang jasa logistik sangat menghambat perkembangan bisnis. "ALI berharap ada kolaborasi dan koordinasi dalam penyusunan regulasi dan penegakannya karena sektor logistik butuh kepastian," ujar Nofrisel.


Ketua ALI Mahendra Rianto mengatakan, pemerintah dan swasta harus menyiapkan kebijakan dan strategi yang tepat di sektor supply chain agar fundamental ekonomi tetap kuat. Menurutnya, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya harus mendukung industri yang berorientasi pada nilai tambah produk dan jasa serta peningkatan efisiensi. "Itu bisa memulihkan neraca negara menjadi positif setelah beberapa waktu," kata Mahendra.

Dia menilai, semua pihak perlu mendukung industri yang menghasilkan komoditas dan produk bernilai tambah tinggi. Selain itu, pelaku usaha juga harus memangkas biaya yang tidak efisien dengan menyederhanakan regulasi, menerapkan standarisasi, dan lebih disiplin.

Dia mencatat, bisnis start-up harus menjadi pelajaran bagi para pemangku kepentingan di sektor logistik. "Kita harus belajar agar kita tidak menggantungkan harapan kita pada sesuatu yang tidak berkelanjutan," katanya. Dia mencatat, bisnis start-up harus menjadi pelajaran bagi para pemangku kepentingan di sektor logistik. "Kita harus belajar agar kita tidak menggantungkan harapan kita pada sesuatu yang tidak berkelanjutan," katanya.

Hubungi Kami
Untuk info lebih lanjut

Ikuti PCP Express

  • PCP Express

  • Jl. Pulo Gadung no. 26
  • Kawasan Industri JIEP
  • Jakarta Timur 13930
  • +62 21 5088 8585